nal
No man is an island, entire of itself. Kata John Donne. Malahan kita selalu dipengaruhi oleh orang lain. Tanpa orang lain kita diliputi oleh perasaan terisolasi, seperti seorang tahanan penjara dan pelaut yang terdampar. Dengan adanya orang lain disisi kita bahkan saat frustasi dan kesedihan datang pun perasaan itu dapat dengan mudah ditahan. Ini saatnya saat keintiman dengan orang lain dapat membuat kita merasa seperti berada di tempat yang sangat nyaman didunia.
Satu pikiran yang kita pelajari adalah ada cara berbeda dalam berhubungan dengan yang lainnya. Kita akan membahas ini : The social or fair-exchange model dan the transactional analysis model. Dalam sesi terakhir kita juga akan melihat the role model. Walaupun tidak ada dari model – model tersebut yang dapat menjelaskan semua tentang hubungan kita, tapi dapat kita sadari model tersebut dapat menolong kita menjadi lebih sadar tentang arti dan pengertian dari suatu hubungan setiap harinya.
Social or Fair-exchange Model
Sesuai dengan model ini, tujuan utama dari hubungan interpersonal adalah saling memuaskan dari kebutuhannya. Kita cenderung untuk menghubungkan dengan hal lain dalam seperti setiap dari kita akan menerima pertukaran yang adil dari apa yang kita taruh dalam hubungan kita dengan orang lain dan apa yang telah kita korbankan.
Rewards (ganjaran hadiah). Reward adalah apa saja yang menguntungkan dari sebuah hubungan yang positif atau baik. Yang tidak dapat dipungkuri dalam hubungan dengan orang lain adalah adanya nilai negatif yang disebut cost (biaya). Ini mungkin terdiri dari dari derajat tingkatan dari penanaman emosional atau jumlah dari waktu dan energi yang digunakan untuk menjaga suatu hubungan atau ini mungkin mengambil bentuk lain dalam bentuk kekecewaan dalam respon yang lain, seperti Reward. Perbedaan antara Reward dan Cost. Ketika reward dari suatu hubungan lebih besar daripada cost yang tak terelakan, kita dapat mengatakan hubungan tersebut dapat menjadi sangat menguntungkan. Ketika cost lebih besar kita akan menganggap hubungannya tidak adil. Yang menjadi dasar reward, cost atau pertukaran yang adil tergantung dari seberapa subjek terpengaruhi secara baik oleh faktor objektif.
Jika ada orang lain yang diluar hubungan menawarkan lebih banyak kepuasan dengan sedikit pengorbanan daripada yang ada sekarang, lalu orang yang seperti itu sedang mengancam hubungan kita yang sekarang. Dalam hal ini mungkin dapat dijelaskan mengapa pendekatan pertukaran yang adil banyak yang terputus karena ada satu hal yang lebih memuaskan dengan biaya atau pengorbanan yang kecil. Hal ini mungkin juga menjelaskan mengapa banyak hubungan yang tidak memuaskan terus berlanjut karena individu tersebut gagal atau tidak dapat melihat hal yang lebih menjanjikan dari orang lain di masa depan.
Model Analisis Tranksaksi
Teori permainan masih menyediakan model dari hubungan yang lainnya. Sesuai dengan pandangan ini. Hubungan dapat dipahami dengan baik sebagai kombinasi dari Inner ego state dan transaksi dari luar.
Ego estate adalah sebuah konsep yang kami gunakan untuk mendeskripsikan hubungan sistem perasaan dari dalam dan persepsi dalam hubungan manifestasi pola perilaku. Hal ini dapat dilihat dan di deteksi dari kata – kata, nada suara, ekspresi wajah, sikap tubuh dan badan. Kepribadian seseorang dapat dipahami dan dihubungkan melalui tiga hal dasar : Masa anak- anak, orangtua dan masa dewasa. Tranksaksi adalah sebuah pertukaran antara individu menyangkut stimulus dan respon antara ego state yang spesifik dari individu.
Masing-masing model ini menyebabkan aspek yang berbeda dari hubungan kita sehari-hari. Model pertukaran mengingatkan kita bahwa kita cenderung untuk mengharapkan pengembalian yang adil pada apa yang kita telah berinvestasi dalam hubungan kita dengan orang lain. Transaksional model komunikasi yang menyoroti kompleksitas yang terlibat dalam hubungan kami, terutama bagaimana kita memanipulasi satu sama lain dalam cara predicable untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Selain cara yang berbeda untuk hubungan pemahaman, kita juga dapat membedakan berbagai tingkat hubungan, dari rendah menjadi lebih intim
Memulai hubungan
Ketika anda pertama kali bertemu seseorang, kecenderung dari kita adalah membentuk kesan luas mengenai bagaimana orang lain atas dasar informasi yang sangat sedikit tentang mereka, berasal dari kebutuhan kita ketahui agar siap untuk merespon. Umumnya kita menganggap seseorang memiliki karakteristik yang kita.
Ketika kami pertama kali bertemu seseorang, kita memperhatikan hal-hal seperti usia, penampilan, jenis kelamin, ras, fisik, dan pakaian dari orang itu. Sayangnya, kesan kita kadang-kadang dirusak oleh stereotip atau generalisasi palsu. Artinya, kita cenderung untuk mengatributkan karakter identik dengan orang-orang dengan kesamaan permukaan, terlepas dari perbedaan yang sebenarnya antara mereka. Sebagai contoh, ada kecenderungan untuk melihat semua orang yang memakai kacamata karena lebih cerdas, rajin, dan dapat diandalkan dibandingkan tidak memakai kacamata
Atraksi interpersonal
Banyak kesan dibentuk dengan mengamati orang lain. Ketika kita mulai berinteraksi dengan orang, bagaimanapun juga kita mendapatkan perasaan yang lebih kuat dari suka atau tidak suka terhadap mereka. Perasaan seperti itu mungkin tampak berubah-ubah pada saat itu, namun sebenarnya hal ini dipengeruhi oleh sejumlah faktor :
1. fisik ini terutama penting dalam tahap awal jika sebuah hubungan. Kita lebih cenderung untuk tertarik pada seseorang yang tinggal dekat kita, menghadiri sekolah yang sama, atau bekerja diperusahaan yang sama kita lakukan.
2. Kesamaan/serupa seseorang terhadap diri kita. serupa adalah cara kita juga unutk mempertinggi daya tarik mereka kepada kita. Sekali kita bertemu orang-orang yang seperti kita dalam hal keyakinan, sikap, atau latar belakang social, kita cenderung lebih tertarik pada mereka daripada seseorang yang kurang seperti kita
Peran bahwa daya tarik fisik bermain di tarik secara keseluruhan interpersonal kami bervariasi sesuai dengan individu, jenis kelamin dan standar budaya. Namun, temuan khas adalah bahwa laki-laki tertarik untuk perempuan atas dasar daya tarik fisik dan daya tarik seks, sementara perempuan tertarik pada laki-laki lebih berdasarkan karakteristik kepribadian dan prestasi dari penampilan fisik
Hubungan peran
Sementara kita pada awalnya tertarik kepada orang lain berdasarkan persepsi tertentu dan perasaan daya tarik, jenis hubungan kita dengan mereka sangat tergantung pada peran sosial, atau perilaku yang diharapkan dan kenyamanan. Yang dimaksud di sini adalah kompatibilitas atau relevansi, hal apa yang tepat untuk dilakukan dalam hubungan.
Contohnya kita dapat percaya ketika menyerahkan uang kepada teller bank. Yang mungkin petugas teller itu asing bagi kita.
Peran kecukupan dan konflik
Persyaratan utama dalam hubungan adalah dengan peran kesesuaian, atau bertindak seperti yang kita harus bertindak
Menurut Erich Fromm kondisi eksistensi manusia yang terdiri dari aspek binatang, dan aspek manusia, menimbulkan macam kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang terdiri dari keterhubungan, transedensi, keberakaran, identitas, kerangka orientasi.
Ketika satu kebutuhan tidak teraktualisasi akan menjadi penghambat. Misalnya dalam hal ini hubungan interpersonal, berkaitan dengan keterhubungan, maka kebutuhan mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari lingkungan disekitarnya. Jika seorang individu tidak mencapai kepuasan dalam pemenuhan kebutuhan maka individu itu akan mengalami isolasi namun sebaliknya jika kebutuhan teraktualisasi maka hubungan yang lebih intim terjadi.
Hubungan intim pribadi
Menurut definisi kamus biasa, keintiman mengacu pada hubungan, kehangatan internal antara dua teman atau kekasih yang dihasilkan dari periode panjang asosiasi. keintiman yang lebih berkaitan dengan kualitas hubungan daripada dengan durasi kontak kita dengan orang lain, walaupun biasanya ada hubungan yang positif antara keduanya.
Keintiman merupakan hubungan pribadi yang erat dengan orang lain, di mana mitra berbagi pemikiran dan perasaan terdalam. Hal ini kebetulan bahwa keintiman sering identik dengan hubungan seksual, karena hubungan seksual biasanya melibatkan erat kontak antara dua orang. Tapi kita mungkin mengalami keintiman interpersonal tanpa hubungan seksual bergender sama seperti pada persahabatan dan hubungan pasien terapis. Di sisi lain, dua orang dapat terlibat dalam hubungan seksual dengan taruhan keterlibatan emosional sangat sedikit, seperti dalam hubungan seks bebas. Namun, bahkan ketika kita mencapai keintiman pribadi kita dengan teman-teman kita, kekasih, atau mitra perkawinan, periode ini biasanya alternatif dengan peran hubungan.
Self-Disclosure (Timbal balik penyikapan diri)
Self-Disclosure timbal balik berkaitan dengan dua atau lebih orang-orang yang dengan sukarela sebagi perasaan dan pemikiran dalam diri mereka. Sepanjang itu adalah perkiraan kepada hubungan, timbal balik yang pada umumnya menyempurnakan keakraban lebih besar. Salah satu faktor yang paling utama di dalam timbal balik penyikapan diri adalah tindakan dirinya sendiri. Timbal balik penyikapan diri maksimum terjadi ketika mitra kedua-duanya menyingkapkan banyak sekitar diri mereka dan juga meminta informasi tentang orang lain pada terus meningkat mengisyaratkan tingkatan. Contohnya dua orang yang berteman lama kemudian salah seorang dari mereka mengungkapkan/bercerita rahasia yang menjadi masalahny, hal ini bisa menjadi gerbang sebuah timbale balik kepercayaan.
Pertukaran seperti itu juga menggambarkan pentingnya kepercayaan di dalam timbal balik penyikapan diri dan keakraban.
Keintiman dan pertumbuhan
Idealnya hubungan intim membantu kedua pasangan tumbuh lebih lengkap sebagai orang. Kasih sayang dan kepercayaan antara mereka memberikan suasana, aman menerima di mana kedua dapat berbagi dan menegaskan diri mereka di lovels semakin lebih dalam kepribadian mereka. Kepuasan kebutuhan dasar mereka untuk keamanan dan penerimaan, dalam istilah Maslow, membebaskan mereka mengaktualisasikan diri dalam hal yang lebih tinggi, kebutuhan pertumbuhan.
Ringkasan
model pertukaran menekankan pentingnya mendapatkan pengembalian yang adil pada apa yang kita telah investasikan dalam hubungan tersebut. model analisis transaksional mengingatkan kita pada kompleksitas transaksi interpesonal sebuah cara kita cenderung untuk memanipulasi satu sama lain untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Disini juga dibedakan beberapa tingkatan hubungan sesuai dengan tingkat keterlibatan pribadi termasuk hubungan awal.
Dasar daya tarik
· kedekatan fisik
· latar belakang sosial
· karakteristiknya
· daya tarik fisik
· saling menyukai lama-lama meningkat menyukai Anda
FEBRIAN SATRIA
15509131
2PA03
Sabtu, 09 April 2011
Rabu, 23 Maret 2011
Post traumatic Stress Disorder (PTSD)
Bencana Gempa dan di akhiri dengan tsunami di jepang sangat dahsyat bahkan gempanya mencapai 8,9 SR pada tanggal 11 maret 2011 tepatnya sekitar pukul 15.00 waktu Tokyo, banyak sekali korban dari bencana tersebut, sehingga menjadi topic utama dan masyarakat dunia pun berduka cita untuk jepang, walaupun di jepang sendiri sudah menditeksi bahwa akan ada tsunami walau demikian masih bannyak yawa yang terenggut. Walau pun di jepang teknologi sudah canggih tapi takan bisa melawan takdir tuhan.
Post traumatic stress disorder (PTSD) atau biasa disebut dengan stress pasca trauma adalah gejala yang timbul pada diri yang mengalami suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak dan luar biasa. Gejala ini dapat berlangsung dalam hitungan hari,minggu, bulan, bahkan tahun tergantung masing-masing individu dan orang sekitarnya yang mampu mendorongnya untuk bangkit dari gejala ini. Di jepang sendiri selain kaum laki-laki banyak sekali perempuan dan anak-anak yang menjadi korban tsunami tersebut.
Dari media cetak yang saya baca teryata anak-anak yang menjadi korban sangat banyak juga yang terpisah dari keluarganya, menjadi yatim piatu akibat tsunami tersebut. Tragedi yang menelan ratusan korban jiwa itu jelas menimbulkan luka dan trauma mendalam, terutama anak-anak. Ombak setinggi 12 meter tidak hanya membuat rumah mereka rata dengan tanah, tetapi juga menorehkan luka psikologis yang dalam kepada anak. Mereka kini jelas membutuhan terapi,
Tak hanya mereka, korban dewasa yang selamat juga mengalami (PTSD) itu, selain tentunya obat-obatan dan perawatan lainnya. mengatakan bencana tsunami tersebut, selain meminta korban jiwa, menghancurkan ratusan rumah dan infrastruktur, juga meninggalkan trauma luar biasa, terutama pada perempuan dan anak-anak.
Oleh karena itu sangat dibutuhkan untuk perlahan memulihkan ketakutan yang dialami korban. Memang tidak bisa cepat, tapi setidaknya mengurangi takut dan depresi.karna perempuan dan anak-anak yang rentan depresi. Jika trauma korban tsunami ini tidak tertangani baik maka biasanya menimbulkan gejala meliputi aspek fisik seperti suhu badan meninggi, menggigil, badan terasa lesu, mual-mual. Lalu, pusing, tidak mampu menangani masalah, sesak napas, dan akhirnya panic, Bahkan bisa terkena (PTSD).
Trauma juga mempengaruhi emosi korban, seperti hilangnya gairah hidup, takut, dan menjadi rendah diri. Bentuk penanganan trauma untuk korban tsunami jepang ini, akan lebih mengedepankan aspek hiburan dan permainan sehingga rasa cemas dan trauma itu perlahan hilang. Dengan demikian, dapat mengurangi dampak pada mental korban dan mengembalikan rasa percaya diri serta semangat dalam menatap masa depan. mengingatkan perlunya pemulihan trauma korban gempa dan tsunami di jepang, khususnya anak-anak.Upaya ini harus segera dilakukan agar kondisi kejiwaan mereka segera normal lagi.
"Anak-anak jepang harus kembali bersekolah secepatnya minimal di sekolah darurat sebagai langkah untuk memulihkan kondisi mental mereka,Nama : Febrian Satria
kelas : 2 PA 03
NPM : 15509131
Senin, 14 Maret 2011
Penyesuaian diri, pertumbuhan personal dan stres
1.penyesuaian diri ( adaptasi )
Penyesuaian diri yang baik (good adjustment) adalah apabila seseorang menampilkan respon yang matang, efisien, memuaskan, dan wholesome. Yang dimaksud dengan respon yang efisien adalah respon yang hasilnya sesuai dengan harapan tanpa membuang banyak energi, waktu atau sejumlah kesalahan. Wholesome maksudnya adalah respon yang ditampilkan adalah sesuai dengan kodrat manusia, dalam hubungannya dengan sesama manusia, dan hubungannya dengan Tuhan.
Penyesuaian diri bersifat relatif, karena tidak ada orang yang mampu menyesuaikan diri secara sempurna. Alasan pertama penyesuaian diri bersifat relatif adalah melibatkan kapasitas seseorang dalam mengatasi tuntutan dari dalam dan dari lingkungan. Kapasitas ini bervariasi antara setiap orang, karena berkaitan dengan kepribadian dan tingkat perkembangan seseorang. Kedua adalah karena kualitas penyesuaian diri bervariasi antara satu masyarakat atau budaya dengan masyarakat atau budaya lainnya. Dan terakhir adalah karena adanya perbedaan-perbedaan pada setiap individu, setiap orang mengalami masa naik dan turun dalam penyesuaian diri.
Proses penyesuaian diri pada manusia tidaklah mudah. Hal ini karena didalam kehidupannya manusia terus dihadapkan pada pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Periode penyesuaian diri ini merupakan suatu periode khusus dan sulit dari rentang hidup manusia. Manusia diharapkan mampu memainkan peran-peran sosial baru, mengembangkan sikap-sikap sosial baru dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru yang dihadapi
Penyesuaian diri (Adaptasi) adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
- memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
- mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
- mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.
- merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
- memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
- mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
- mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.
- merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Jenis adaptasi
Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:- Adaptasi Morfologi
adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya.
- Adaptasi Fisiologi
adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan pemamahbiak
- Adaptasi Tingkah Laku
adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.
2. Mengenai pertumbuhan personal ( pribadi )
Pertumbuhan Pribadi manusia adalah suatu proses organis dan bukan suatu proses mekanis. Kita tidak lagi berbicara tentang membangun, melainkan tentang mengasuh, tidak lagi tentang melekatkan dasar-dasar melainkan tentang menumbuhkan akar-akar, tidak lagi menanamkan melainkan menstimulasi dan menjawab kebutuhan-kebutuhan secara baik.
Dengan adanya naluri yang dimiliki suatu individu, dimana ketika dapat melihat lingkungan di sekitarnya maka secara tidak langsung maka individu akan menilai hal-hal di sekitarnya apakah hal itu benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di dalam masyarakat yang memiliki suatu norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang disiplin yang menerapkan aturan-aturan yang tegas maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang disiplin, begitupun dalam lingkungan keluarga, semisal suatu individu berada di lingkup keluarga yang religius maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang religius.
Faktor eksternal / lingkungan
Ø Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
Ø Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
3.Stress dalam kehidupan manusia
Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Sumber-sumber potensi stres
Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi.Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika ekonomi memburuk orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaannya.Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stress. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres.
Faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stress
Akibat Stres
Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya. Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.
Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur. Ada banyak riset yang menyelidiki hubungan stres-kinerja.Pola yang paling banyak dipelajari dalam literatur stres-kinerja adalah hubungan U-terbalik. Logika yang mendasarinya adalah bahwa tingkat stres rendah sampai menengah merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi.Pola U-terbalik ini menggambarkan reaksi terhadap stres dari waktu ke waktu dan terhadap perubahan dalam intensitas stres.Daftar isi
Yusuf,S. (2004). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
LA. Hartono. Kesehatan Masyarakat, stress dan stroke.jakarta
Chaplin.J.P. 1981. Kamus lengkap psikologi. PT. Raja grafindo persada. Jakarta
nama : Febrian Satria
kelas : 2 PA 03
NPM : 15509131
nama : Febrian Satria
kelas : 2 PA 03
NPM : 15509131
Senin, 07 Maret 2011
Kepribadian Sehat Menurut Rogers, Maslow, Fromm
A. Menurut R. Carl Rogers:
a. Perkembangan Kepribadian ‘Self’
Apabila orang-orang bertanggung jawab terhadap kepribadian mereka sendiri dan mampu memperbaikinya, maka mereka harus menjadi makhluk yang sadar dan rasional.
b. Peranan Positif Regard
Positive regard adalah suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki oleh semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak semua anak menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini.
c. Ciri Orang Yang Berfungsi
Manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak, seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training), penyapihan yang lebih cepat atau pengalaman-pengalaman seks sebelum waktunya
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
B. Maslow
a.Perkembangan Kepribadian ‘Self’
Maslow berpendapat, bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan jasmaniah yang paling asasi sampai dengan kebutuhan tertinggi yakni kebutuhan estetis.
Maslow berpendapat, bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan jasmaniah yang paling asasi sampai dengan kebutuhan tertinggi yakni kebutuhan estetis.
b.Ciri Orang Yang Berfungsi
Apabila kebutuhan-kebutuhan fisiologis kita dipenuhi maka kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan.
Apabila kebutuhan-kebutuhan fisiologis kita dipenuhi maka kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan.
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
a. suatu usaha yang positif untuk berkembang
b. kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.
Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
Arthur Combs (1912-1999)
a. Perkembangan Kepribadian ‘Self’
Fromm melukiskan hakikat keadaan manusia sebagai kesepian dan ketidakberatian. (Pendirian ini tidak pesimistis, walaupun sepintas lalu kelihatannya pesimistis).
Fromm melukiskan hakikat keadaan manusia sebagai kesepian dan ketidakberatian. (Pendirian ini tidak pesimistis, walaupun sepintas lalu kelihatannya pesimistis).
b. Ciri Orang Yang Berfungsi
Suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu
Suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu
Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
Daftar Pustaka
Chaplin.J.P. 1981. Kamus lengkap psikologi. PT. Raja grafindo persada. Jakarta
Kholil lur Rochman 2010. Kesehatan mental. STAIN Press. Purwokerto
Surya brata Sumadi. 1982. Psikologi kepribadian. PT. Rajagrafindo Persada., Jakarta
KEPRIBADIAN SEHAT DITINJAU DARI PSIKOANALISA, BEHAVIORISTIK DAN HUMANISTIK
kls : 2 PA 03
NPM : 15509131
A. Stuktur kepribadian manusia
1. Teori psikoanalis
Orang yang pertama kali berusaha merumuskan psikologi manusia adalah Sigmuntd Freud. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang di sebut id,ego,super ego.
Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan2 biologis manusia, atau di sebut juga pusat insting (hawa nafsu). Ada dua insting dominan yaitu,
a. libido adalah insting reproduktif untuk tujuan –tujuan konstruktif.
b. Thanatos , adalah insting destrukti dan agresif.
Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dan tuntutan rasional dan realistic.ego lah yang menyebabkan manusia mampu menunjukan hasrat hewaninya dan hidup bagai wujud yang rasional. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas.
Super ego adalah ‘’polisi kepribadian” yang mewakili dunia ideal. Super ego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma social dan cultural masyarakatnya. Super ego akan memaksa ego untuk menekankan hasrat-hasrat yang tidak berlain kea lam bawah sadar.
2. Teroti behavioralisme.
Behavioralisme lahir sebagai reaksi terhadap intropeksionisme ( yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) yang juga psikoanalisis yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak.
Behavioralisme ingin menganalisis hannya perilaku yang Nampak saja, yang dapat di ukur, di lukiskan dan di ramalkan. Teori kaum behavioralisme lebih di kenal dengan nama teori belajar , karna menurut mereka seluruh perilaku manusia keculi insting, adalah hasil belajar. Kaum behavioralisme hannya ingin mengetahui bagaimana perilaku di kendalikan oleh factor-faktor lingkungan.
Pemikiran behavioralisme sebenrnya sudah dikenal sejak Aristoteles yang berpendapat bahwa, pada waktu lahir jika manusia tiak memiliki apa-apa sama seperti meja lilin yag siap di lukiskan oleh pengalaman.
Kemudian john locke meminjam konsep ini, yang di kenal sebagai kaum empirisme. Menurut mereka, pada waktu lahir, manusia tiak mempunnya warna mental. Warna ini di dapat dari pengalaman. Pengalaman adalah jalan satu-satunya ke arah penguasaan pengetahuan. Secara psikologis, ini berarti bahwa seluruh perilaku manusia, kepribadian dan tempramen di tentukan leh pengalaman indrawi.
Kaum behaviorisme berpendapat bahwa organisme di lahirkan tanpa sifat-sifat social atau psikologis, psrilaku adalah hasil pengalaman, dan perilaku di gerakan atau di motivasi oleh kebutuhan untuk memperbannyak kesenangan dan mengurangi penderitaan.
Memang behaviorisme tidak bias menjelaskan tentang motivasi. Motifasi memang terjadi dalam diri individu, sedangkan kaum behaviorisme sedangkan kaum behaviorisme hannya melihat pada peristiwa-peristiwa yang “kasat mata” dalam arti yang dapat diamati atau bersifat eksternal.
3. Teori humanistic
Psikologi humanistik di anggap sebagai revolusi ketiga dalam psikologi. Revolusi pertama dan kedua adalah psikoanalisis dan behaviorisme.
Dalam pandangan behavioralisme manusia menjadi robot tanpa jiwa, dan tanpa nilai. Psikologi humanistic mengambil bannya dari psikoanalis neofreudian seperti adler, dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari fenomenologi dan eksistensialisme.
Kesmen menurut allport :
Dalam situasi ilmiah yang demikian itu Gordon W. Allport mengambil jalannya sendiri yang berbeda atau menyimpang dari pandangan umum itu; dia mengadakan penyelidikan secara kualitatif dan mengutamakan dorongan-dorongan sadar.
Gambaran mengenai pendirian allpord.
1. Tulisan-tulisannya selalu menunjukan usaha untuk mementingkan sifat kompleks dan khas (unik) dari pada tingkah laku manusia.
2. Bagi allport tiak ada kontinuitas antara normal dan tak normal , antara anak dan orang dewasa, antara manusia dan hewan.
3. Penggunaan metode dan penemuan-penemuan psikologis di dalam tindakan, di mana usaha di lakukan untuk memperbaiki keadaan social yang tak di inginkan merupakan hal yang sangat di pertimbangkan oleh alport.
4. Allport menyatakan bahwa karyanya terutama di tinjau pada masalah –masalah empiris dan tidak untuk menapatkan suatu kesatuan metodelogidan teori.
Kepribadian watak dan tempramen
1. Kepribadian
Bagi allport definisi bukanlah sesuatu yang boleh di pandang enteng. Sebelum sampai pada definisinya sendiri. Menurut allport kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sitem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2. Watak (karakter)
Walaupun istilah kepribadian dan watak sering di pergunakan secara bertukar-tukar, namun allport menunjukannya,bahwa biasanya kata watak, menunjukan arti normative.
3. Tempramen
Tempramen adalah gejala karakteristik dari sifat emosi, individu, termasuk juga mudah tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatan bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara dari flukturasi dan intensitas suasana hati; gejala ini tergantung pada factor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.
-.sifat (Trait)
Sifat adalah system neuropsikis yang di generalisasikan dan di arahkan, dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsangsecara sama, melalui serta membimbing tingkah laku adeptif dan ekspresif secara sama.
-perbedaan sifat dengan beberapa pengertian yang lain,.
A. kebiasaan (habit)
Sifat trait, dan kebiasaan habit, kedua-duanya adalah tendens determinasi, akan tetapi siat itu lebih umum, baik dalam situasi yang dicocokinya, maupun dalam response yang terjelma darinya.
B. sikap (attitude)
Perbedaan antara pengertian siat (trait) dan sikap (attitude) sukar di berikan. Bagi allport kedua-duanya itu adalah khas kedua-duanya dapat memulai atau membimbing tingkah laku kedua-duanya adalah hasil dari factor genetis dan belajar.
C. Tipe
Tipe adalah konstruksi ideal si pengamat dan seorang dapat di sesuaikan dengan tipe itu tetapi dengan kosekuensi di abaikan sifat-sifat khas individualnya.
Daftar Pustaka
Chaplin.J.P. 1981. Kamus lengkap psikologi. PT. Raja grafindo persada. Jakarta
Kholil lur Rochman 2010. Kesehatan mental. STAIN Press. Purwokerto
Surya brata Sumadi. 1982. Psikologi kepribadian. PT. Rajagrafindo Persada., Jakarta
Minggu, 20 Februari 2011
Depresi pada mahasiswa
Pendahuluan
Kata depresi sudah lama di kenal dalam istilah psikilogi, depresi itu sendiri merupakan respon normal terhadap berbagai strees kehidupan dan depresi dapat di anggap abnormal bila sudah di luar jangkauan atau kewajaran dan berlanjut terus sampai saat-saat dimana kebanyakan orang sudah dapat pulih kembali dalam kondisi dan lingkungan yang semakin penuh dengan peristiwa yang memberikan stres, mudah sekali orang untuk mengalami gangguan depresi.
Depresi juga bisa disebut dengan gangguan mood dan depresi itu sendiri dapat berawal dari stres yang tidak ditangani dengan baik, seseorang dapat mengalami depresi bisa di awali dengan perasaan sedih yang mendalam, dalam tugas saya ini saya akan membahsa mengenai depresi pada mahasiswa yang banyak terjadi di kalangan mahasiswa dewasa ini, banyak hal yang dapat menyebabkan depresi pada mahasiswa, misalnya dengan buruk nilai IP yang mereka dapat, menumpuknya tugas, atau nilai yang dia dapatkan tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan atau tidak sesuai dengan apa yang di lakukan dalam hal belajar.
Semoga tugas saya ini bisa bermanfaat bagi kita semua khususnya diri saya pribadi dan dapat beguna bagi kita semua di masa yang akan dating.
Depresi telah lama dikenali sebagai suatu perhatian utama bagi pemberi layanan kesehatan (Geisner, 2006), seperti yang dikemukakan Atkinson (1991), depresi merupakan respon normal terhadap berbagai stress kehidupan, depresi dianggap abnormal bila di luar kewajaran dan berlanjut terus sampai saat-saat dimana kebanyakan orang sudah dapat pulih kembali, dalam kondisi dan lingkungan yang semakin penuh dengan peristiwa yang memberikan stres, mudah sekali orang untuk mengalami gangguan depresi.
Depresi dan berkurangnya kesejahteraan psikologis merupakan permasalahan kesehatan yang utama pada orang muda (Allgower dkk, 2001), ditambahkan oleh Herber & Runyon (1984) yang menyatakan bahwa perasaan depresi merupakan pengalaman yang cukup umum di kalangan mahasiswa, diperkirakan kurang lebih satu dari empat mahasiswa Amerika menderita beberapa simtom depresi, mengutip hasil penelitian Beck & Young (Harber & Runyon, 1984) dikatakan tiga perempat dari seluruh mahasiswa merasa depresi selama beberapa waktu pada masa sekolah, hal ini dapat terjadi mengingat banyaknya masalah yang menghadang keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan studinya dan terbukanya peluang bagi mahasiswa untuk mengalami simtom-simtom depresi karena berbagai masalah yang mungkin timbul, seperti adaptasi terhadap situasi dan kondisi kampus, tugas yang menumpuk, tuntutan akan nilai yang bagus, dan lain sebagainya.
Patton (Allgower dkk, 2001) menjelaskan terdapat hubungan yang resiprokal antara depresi dan kesejahteraan psikologis. Sebagai contoh, depresi memperlihatkan prediksi perilaku merokok di masa yang akan datang dimana merokok dihubungkan dengan suasana hati yang depresif di kemudian hari, bahkan menurut Reifman & Dunkel-Schetter (Allgower dkk, 2001) simtom depresi dan kecemasan menjadi perhatian khusus pada mahasiswa dan dihubungkan dengan performansi akademik yang rendah dan partisipasi rendah dalam aktivitas kampus.
Kita perlu mengetahui teori depresi, karena boleh jadi gangguan kejiwaan ini tanpa sadar diderita oleh orang-orang dekat kita, atau bahkan mungkin oleh diri kita sendiri. Kita perlu mengetahui apa itu depresi, apa gejala dan penyebabnya, lalu bagaimana cara mengatasinya.
Depresi
Depresi adalah gangguan mood, suatu kondisi emosional yang berkepanjangan, yang mempengaruhi seluruh proses mental seseorang (Rice P.L., 1992). Proses mental sendiri meliputi kegiatan berpikir, berperasaan dan cara berperilaku seseorang.
Berawal dari stres yang tidak ditangani dengan baik, seseorang dapat mengalami depresi. Dimulai dengan rasa sedih yang mendalam, kehilangan semangat serta kegembiraan, mudah lesu, hingga berakibat pada gangguan kesehatan. Yang paling parah, depresi mengakibatkan rasa putus asa. Menurut para ahli jiwa, 50% penderita depresi mempunyai pikiran untuk bunuh diri, dan 15% dari mereka semua benar-benar melakukannya.
Penyebab dan Gejala Depresi
Gejala awal berasal dari tanda-tanda pada mental atau psikis. Orang yang depresi akan kehilangan kepercayaan dirinya dan selalu berpikiran negatif pada segala hal, termasuk pada dirinya sendiri. Para penderita gangguan mental ini sangat mudah tersinggung, sensitif, sering marah, nampak sering muram dan sedih, cenderung pendiam dan menyendiri, serta suka menghindari kegiatan sosial atau aktivitas yang melibatkan orang lain.
Karena sensitif, orang ini akan mudah pula mempunyai pikiran bahwa dirinya tidak berguna, rasa bersalah berlebihan, dan merasa mempunyai beban yang berat. Kondisi mental ini bisa terjadi karena berbagai kegagalan yang mereka alami, kehidupan yang tidak sesuai dengan yang mereka idamkan, atau merasa mempunyai tanggung jawab yang besar.
Gejala fisik dapat ditunjukkan dengan lesu, malas walaupun pada aktivitas yang tadinya ia sukai. Sulit tidur atau malah terlalu banyak tidur. Susah makan, mungkin terjadi banyak makan pada gejala awal, tetapi akan sulit makan pada depresi tingkat lanjut. Pasif dan suka menyendiri.
Susah berkonsentrasi sehingga menurunkan produktivitas kerja atau sulit belajar pada anak sekolah dan mahasiswa, di samping karena hilangnya motivasi hidup. Karena selalu berpikiran dan berprasangka negatif, orang yang depresi menjadi mudah lelah dan sakit.
Tentu saja gejala psikis dan fisik tadi akan berpengaruh pada kehidupan sosial mereka. Perangai yang mudah tersinggung, mudah marah, penyendiri, dan mudah lesu sering kali membuat mereka dijauhi orang lain. Belum lagi prasangka yang negatif pada orang lain, kurang percaya diri, minder ketika berkomunikasi, tidak nyaman dalam aktivitas sosial, menimbulkan masalah interaksi sosial yang cukup berat bagi mereka.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami depresi, seperti karena mendapatkan musibah, kehilangan anggota keluarga, masalah keluarga, kehilangan pekerjaan. Maupun karena faktor yang lebih bersifat medis, seperti faktor genetis, menderita penyakit yang kronis, efek samping dari obat, gangguan mental setelah melahirkan, dan lainnya.
Namun intinya, kondisi mental atau kejiwaan yang kurang kuat yang menjadi penyebab utama mengapa seseorang mengalami gangguan mental ini.
Lalu, Bagaimana Mengatasinya?
Jangan malu untuk berkonsultasi pada psikiater atau psikolog. Biasanya dari para ahli ini kita akan mendapatkan solusi dan terapi. Tidak jarang juga disertai dengan obat anti depresi yang tentu saja harus digunakan di bawah pengawasan dari dokter.
Tips lain yang sebenarnya lebih mudah adalah selalu berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan, dengan bersyukur, berpasrah, bersabar, dan menjalankan apa yang dititahkan-Nya.
Usahakan untuk selalu bersosialisasi, menikmati aktivitas kebersamaan hingga merasa nyaman dan menyenangkan. Jangan biarkan diri orang yang depresi terus menyendiri dan pasif. Sibukkan diri dengan kegiatan yang positif dan yang dapat kita lakukan dengan baik.
Tak ada salahnya mencoba sesuatu yang baru yang akan membuat kita termotivasi, namun jaga jarak dahulu pada perubahan besar yang bisa membuat beban pikiran yang berat. Manjakan diri dengan istirahat yang cukup, baik fisik maupun pikiran. Biasakan selalu berpikiran positif, terbuka, berprasangka baik pada diri dan orang lain. Coba menjalani hidup dan aktivitas sehari-hari dengan lebih santai dan tenang.
Hal lain yang cukup signifikan membantu penyembuhan adalah dengan dukungan orang terdekat. Dengan selalu berkomunikasi dan mengeluarkan semua permasalahan pada mereka, sehingga akan mendapatkan pemecahan masalah yang lebih objektif. Andaikan tidak mendapat solusi, dengan menceritakannya saja akan menurunkan tingkat depresi yang dialami.
Langganan:
Postingan (Atom)