Rabu, 23 Maret 2011

Post traumatic Stress Disorder (PTSD)


Bencana Gempa dan di akhiri dengan tsunami di jepang sangat dahsyat bahkan gempanya mencapai  8,9 SR pada tanggal 11 maret 2011 tepatnya sekitar pukul 15.00 waktu Tokyo, banyak sekali korban dari bencana tersebut, sehingga menjadi topic utama dan masyarakat dunia pun berduka cita untuk jepang, walaupun di jepang sendiri sudah menditeksi bahwa akan ada tsunami walau demikian masih bannyak yawa yang terenggut. Walau pun di jepang teknologi sudah canggih tapi takan bisa melawan takdir tuhan.
Post traumatic stress disorder (PTSD) atau biasa disebut dengan stress pasca trauma adalah gejala yang timbul pada diri yang mengalami suatu peristiwa yang terjadi secara mendadak dan luar biasa. Gejala ini dapat berlangsung dalam hitungan hari,minggu, bulan, bahkan tahun tergantung masing-masing individu dan orang sekitarnya yang mampu mendorongnya untuk bangkit dari gejala ini. Di jepang sendiri selain kaum laki-laki banyak sekali perempuan dan anak-anak yang menjadi korban tsunami tersebut.
Dari media cetak yang saya baca teryata anak-anak yang menjadi korban sangat banyak juga yang terpisah dari keluarganya, menjadi yatim piatu akibat tsunami tersebut. Tragedi yang menelan ratusan korban jiwa itu jelas menimbulkan luka dan trauma mendalam, terutama anak-anak. Ombak setinggi 12 meter tidak hanya membuat rumah mereka rata dengan tanah, tetapi juga menorehkan luka psikologis yang dalam kepada anak. Mereka kini jelas membutuhan terapi,
Tak hanya mereka, korban dewasa yang selamat juga mengalami (PTSD) itu, selain tentunya obat-obatan dan perawatan lainnya. mengatakan bencana tsunami tersebut, selain meminta korban jiwa, menghancurkan ratusan rumah dan infrastruktur, juga meninggalkan trauma luar biasa, terutama pada perempuan dan anak-anak.
Oleh karena itu sangat dibutuhkan untuk perlahan memulihkan ketakutan yang dialami korban. Memang tidak bisa cepat, tapi setidaknya mengurangi takut dan depresi.karna perempuan dan anak-anak yang rentan depresi. Jika trauma korban tsunami ini tidak tertangani baik maka biasanya menimbulkan gejala meliputi aspek fisik seperti suhu badan meninggi, menggigil, badan terasa lesu, mual-mual. Lalu, pusing, tidak mampu menangani masalah, sesak napas, dan akhirnya panic, Bahkan bisa terkena (PTSD).
Trauma juga mempengaruhi emosi korban, seperti hilangnya gairah hidup, takut, dan menjadi rendah diri. Bentuk penanganan trauma untuk korban tsunami jepang ini, akan lebih mengedepankan aspek hiburan dan permainan sehingga rasa cemas dan trauma itu perlahan hilang. Dengan demikian, dapat mengurangi dampak pada mental korban dan mengembalikan rasa percaya diri serta semangat dalam menatap masa depan. mengingatkan perlunya pemulihan trauma korban gempa dan tsunami di jepang, khususnya anak-anak.Upaya ini harus segera dilakukan agar kondisi kejiwaan mereka segera normal lagi.
"Anak-anak jepang harus kembali bersekolah secepatnya minimal di sekolah darurat sebagai langkah untuk memulihkan kondisi mental mereka,

Nama  : Febrian Satria
kelas    : 2 PA 03
NPM   : 15509131 

Senin, 14 Maret 2011

Penyesuaian diri, pertumbuhan personal dan stres


1.penyesuaian diri ( adaptasi )
Penyesuaian diri yang baik (good adjustment) adalah apabila seseorang menampilkan respon yang matang, efisien, memuaskan, dan wholesome. Yang dimaksud dengan respon yang efisien adalah respon yang hasilnya sesuai dengan harapan tanpa membuang banyak energi, waktu atau sejumlah kesalahan. Wholesome maksudnya adalah respon yang ditampilkan adalah sesuai dengan kodrat manusia, dalam hubungannya dengan sesama manusia, dan hubungannya dengan Tuhan.
Penyesuaian diri bersifat relatif, karena tidak ada orang yang mampu menyesuaikan diri secara sempurna. Alasan pertama penyesuaian diri bersifat relatif adalah melibatkan kapasitas seseorang dalam mengatasi tuntutan dari dalam dan dari lingkungan. Kapasitas ini bervariasi antara setiap orang, karena berkaitan dengan kepribadian dan tingkat perkembangan seseorang. Kedua adalah karena kualitas penyesuaian diri bervariasi antara satu masyarakat atau budaya dengan masyarakat atau budaya lainnya. Dan terakhir adalah karena adanya perbedaan-perbedaan pada setiap individu, setiap orang mengalami masa naik dan turun dalam penyesuaian diri.
Proses penyesuaian diri pada manusia tidaklah mudah. Hal ini karena didalam kehidupannya manusia terus dihadapkan pada pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Periode penyesuaian diri ini merupakan suatu periode khusus dan sulit dari rentang hidup manusia. Manusia diharapkan mampu memainkan peran-peran sosial baru, mengembangkan sikap-sikap sosial baru dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru yang dihadapi
Penyesuaian diri (Adaptasi) adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
 - memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
 - mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
 - mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.
 - merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.




Jenis adaptasi
            Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu:
  • Adaptasi Morfologi
adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi Morfologi dapat dilihat dengan jelas. Sebagai contoh: paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya.
  • Adaptasi Fisiologi
adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan pemamahbiak
  • Adaptasi Tingkah Laku
adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.




2. Mengenai pertumbuhan personal ( pribadi )
Pertumbuhan Pribadi manusia adalah suatu proses organis dan bukan suatu proses mekanis. Kita tidak lagi berbicara tentang membangun, melainkan tentang mengasuh, tidak lagi tentang melekatkan dasar-dasar melainkan tentang menumbuhkan akar-akar, tidak lagi menanamkan melainkan menstimulasi dan menjawab kebutuhan-kebutuhan secara baik.
            Dengan adanya  naluri yang dimiliki suatu individu, dimana ketika dapat melihat lingkungan di sekitarnya maka secara tidak langsung maka individu akan menilai hal-hal di sekitarnya apakah  hal itu benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di dalam  masyarakat yang memiliki suatu  norma-norma yang berlaku maka ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam kepribadian, misalnya suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang disiplin yang menerapkan aturan-aturan yang tegas maka lama-kelamaan pasti akan mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang disiplin, begitupun dalam lingkungan keluarga, semisal suatu individu berada di lingkup keluarga yang religius maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang religius.
Faktor eksternal / lingkungan
Ø  Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
Ø  Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya 
Dari semua faktor-faktor  di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.


3.Stress dalam kehidupan manusia
            Stres adalah suatu kondisi anda yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.

Sumber-sumber potensi stres

Faktor lingkungan

Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi.Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika ekonomi memburuk orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaannya.
Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi  yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.
contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stress. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres.

Faktor pribadi

Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.
Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stress

Akibat Stres


Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darah tinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya. Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.
Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur. Ada banyak riset yang menyelidiki hubungan stres-kinerja.Pola yang paling banyak dipelajari dalam literatur stres-kinerja adalah hubungan U-terbalik. Logika yang mendasarinya adalah bahwa tingkat stres rendah sampai menengah merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi.Pola U-terbalik ini menggambarkan reaksi terhadap stres dari waktu ke waktu dan terhadap perubahan dalam intensitas stres.





Daftar isi
Yusuf,S. (2004). Psikologi perkembangan anak dan remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
LA. Hartono. Kesehatan Masyarakat, stress dan stroke.jakarta
Chaplin.J.P. 1981. Kamus lengkap psikologi. PT. Raja grafindo persada. Jakarta

nama : Febrian Satria
kelas : 2 PA 03
NPM : 15509131

Senin, 07 Maret 2011

Kepribadian Sehat Menurut Rogers, Maslow, Fromm

Nama : Febrian Satria
Kelas : 2 Pa 03
NPM : 15509131 

A. Menurut R. Carl Rogers:

a.  Perkembangan Kepribadian ‘Self’

Apabila orang-orang bertanggung jawab terhadap kepribadian mereka sendiri dan mampu memperbaikinya, maka mereka harus menjadi makhluk yang sadar dan rasional.
b.   Peranan Positif Regard

Positive regard adalah suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki oleh semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak semua anak menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini.
c.   Ciri Orang Yang Berfungsi

Manusia yang rasional dan sadar, tidak dikontrol oleh peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak, seperti pembiasaan akan kebersihan (toilet training), penyapihan yang lebih cepat atau pengalaman-pengalaman seks sebelum waktunya

Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu:
1.    Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2.    Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
3.    Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4.    Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.


B. Maslow
a.Perkembangan Kepribadian ‘Self’
Maslow berpendapat, bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan yang dimulai dari kebutuhan jasmaniah yang paling asasi sampai dengan kebutuhan tertinggi yakni kebutuhan estetis.
b.Ciri Orang Yang Berfungsi
Apabila kebutuhan-kebutuhan fisiologis kita dipenuhi maka kita didorong oleh kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi kebutuhan-kebutuhan akan jaminan, stabilitas, perlindungan, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan.
Teori Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri individu ada dua hal :
a.    suatu usaha yang positif untuk berkembang
b.    kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu.

Maslow mengemukakan bahwa individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis.
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya, tetapi di sisi lain seseorang juga memiliki dorongan untuk lebih maju ke arah keutuhan, keunikan diri, ke arah berfungsinya semua kemampuan, ke arah kepercayaan diri menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendiri(self).
            Maslow membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah kebutuhan mendapatkan ras aman dan seterusnya. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperharikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar ini mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.


Arthur Combs (1912-1999)
a.            Perkembangan Kepribadian ‘Self’

Fromm melukiskan hakikat keadaan manusia sebagai kesepian dan ketidakberatian. (Pendirian ini tidak pesimistis, walaupun sepintas lalu kelihatannya pesimistis).
b.            Ciri Orang Yang Berfungsi
Suatu masyarakat yang tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan dalam anggota-anggotanya dan merintangi pertumbuhan penuh dari setiap individu

Bersama dengan Donald Snygg (1904-1967) mereka mencurahkan banyak perhatian pada dunia pendidikan. Meaning (makna atau arti) adalah konsep dasar yang sering digunakan. Belajar terjadi bila mempunyai arti bagi individu. Guru tidak bisa memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan mereka. Anak tidak bisa matematika atau sejarah bukan karena bodoh tetapi karena mereka enggan dan terpaksa dan merasa sebenarnya tidak ada alasan penting mereka harus mempelajarinya. Perilaku buruk itu sebenarnya tak lain hanyalah dati ketidakmampuan seseorang untuk melakukan sesuatu yang tidak akan memberikan kepuasan baginya.
             


Daftar Pustaka

Chaplin.J.P. 1981. Kamus lengkap psikologi. PT. Raja grafindo persada. Jakarta
Kholil lur Rochman 2010. Kesehatan mental. STAIN Press. Purwokerto
Surya brata Sumadi. 1982. Psikologi kepribadian. PT. Rajagrafindo Persada., Jakarta



KEPRIBADIAN SEHAT DITINJAU DARI PSIKOANALISA, BEHAVIORISTIK DAN HUMANISTIK


kls      : 2 PA 03
NPM  : 15509131


A.  Stuktur kepribadian manusia
1.  Teori psikoanalis
       Orang yang pertama kali berusaha merumuskan psikologi manusia adalah Sigmuntd Freud. Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam kepribadian manusia yang di sebut id,ego,super ego.
       Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongan2 biologis manusia, atau di sebut juga pusat insting (hawa nafsu). Ada dua insting dominan yaitu,
a.    libido adalah insting reproduktif  untuk tujuan –tujuan konstruktif.
b.    Thanatos , adalah insting destrukti  dan agresif.

Ego adalah mediator antara hasrat-hasrat hewani dan tuntutan rasional dan realistic.ego lah yang menyebabkan manusia mampu menunjukan hasrat hewaninya dan hidup bagai wujud yang rasional. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas.

Super ego adalah ‘’polisi kepribadian” yang mewakili dunia ideal. Super ego adalah hati nurani (conscience) yang merupakan internalisasi dari norma-norma social dan cultural masyarakatnya. Super ego akan memaksa ego untuk menekankan hasrat-hasrat yang tidak berlain kea lam bawah sadar.

2.  Teroti behavioralisme.

Behavioralisme lahir sebagai reaksi terhadap intropeksionisme ( yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) yang juga psikoanalisis yang berbicara tentang alam bawah sadar yang tidak tampak.
        
Behavioralisme ingin menganalisis hannya perilaku yang Nampak saja, yang dapat di ukur, di lukiskan dan di ramalkan. Teori kaum behavioralisme lebih di kenal dengan nama teori belajar , karna menurut mereka seluruh perilaku manusia keculi insting, adalah hasil belajar. Kaum behavioralisme hannya ingin mengetahui bagaimana perilaku di kendalikan oleh factor-faktor lingkungan.

       Pemikiran behavioralisme sebenrnya sudah dikenal sejak Aristoteles yang berpendapat bahwa, pada waktu lahir jika manusia tiak memiliki apa-apa sama seperti meja lilin yag siap di lukiskan oleh pengalaman.    
Kemudian john locke meminjam konsep ini, yang di kenal sebagai kaum empirisme. Menurut mereka, pada waktu lahir, manusia tiak mempunnya warna mental. Warna ini di dapat dari pengalaman. Pengalaman adalah jalan satu-satunya ke arah penguasaan pengetahuan. Secara psikologis, ini berarti bahwa seluruh perilaku manusia, kepribadian dan tempramen di tentukan leh pengalaman indrawi.

       Kaum behaviorisme berpendapat bahwa organisme di lahirkan tanpa sifat-sifat social atau psikologis, psrilaku adalah hasil pengalaman, dan perilaku di gerakan atau di motivasi oleh kebutuhan untuk memperbannyak kesenangan dan mengurangi penderitaan.

       Memang behaviorisme tidak bias menjelaskan tentang motivasi. Motifasi memang terjadi dalam diri individu, sedangkan kaum behaviorisme sedangkan kaum behaviorisme hannya melihat pada peristiwa-peristiwa yang “kasat mata” dalam arti yang dapat diamati atau bersifat eksternal.

3. Teori humanistic     
Psikologi humanistik di anggap sebagai revolusi ketiga dalam psikologi. Revolusi pertama dan kedua adalah psikoanalisis dan behaviorisme.
Dalam pandangan behavioralisme manusia menjadi robot tanpa jiwa, dan tanpa nilai. Psikologi humanistic mengambil bannya dari psikoanalis neofreudian seperti adler, dan Jung, serta banyak mengambil pemikiran dari fenomenologi dan eksistensialisme.


Kesmen menurut allport :
 Dalam situasi ilmiah yang demikian  itu Gordon W. Allport mengambil jalannya sendiri yang berbeda atau menyimpang dari pandangan umum itu; dia mengadakan penyelidikan secara kualitatif  dan mengutamakan dorongan-dorongan sadar.
Gambaran mengenai pendirian allpord.
1.    Tulisan-tulisannya selalu menunjukan usaha untuk mementingkan sifat  kompleks dan khas (unik) dari pada tingkah laku manusia.
2.    Bagi allport tiak ada kontinuitas antara normal dan tak normal  , antara anak dan orang dewasa, antara manusia dan hewan.
3.    Penggunaan metode dan penemuan-penemuan psikologis di dalam tindakan, di mana usaha di lakukan untuk memperbaiki keadaan social yang tak di inginkan merupakan hal yang sangat di pertimbangkan oleh alport.
4.    Allport menyatakan bahwa karyanya terutama di tinjau pada masalah –masalah empiris dan tidak untuk menapatkan suatu kesatuan metodelogidan teori.

Kepribadian watak dan tempramen
1.    Kepribadian
Bagi allport definisi bukanlah sesuatu yang boleh di pandang enteng. Sebelum sampai pada definisinya sendiri. Menurut allport kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sitem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
2.    Watak (karakter)
Walaupun istilah kepribadian dan watak sering di pergunakan secara bertukar-tukar, namun allport menunjukannya,bahwa biasanya kata watak, menunjukan arti normative.
3.    Tempramen
Tempramen adalah gejala karakteristik dari sifat emosi, individu, termasuk juga mudah tidaknya kena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatan bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara dari flukturasi dan intensitas suasana hati; gejala ini tergantung pada factor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.

-.sifat  (Trait)
            Sifat adalah system neuropsikis yang di generalisasikan dan di arahkan, dengan kemampuan untuk menghadapi bermacam-macam perangsangsecara sama, melalui serta membimbing tingkah laku adeptif dan ekspresif secara sama.

-perbedaan sifat dengan beberapa pengertian yang lain,.

A. kebiasaan (habit)
            Sifat trait, dan kebiasaan habit, kedua-duanya adalah tendens determinasi, akan tetapi siat itu lebih umum, baik dalam situasi yang dicocokinya, maupun dalam response yang terjelma darinya.  
B. sikap (attitude)
Perbedaan antara pengertian siat (trait) dan sikap (attitude) sukar di berikan. Bagi allport kedua-duanya itu adalah khas kedua-duanya dapat memulai atau membimbing tingkah laku kedua-duanya adalah hasil dari factor genetis dan belajar.



C. Tipe
            Tipe adalah konstruksi ideal si pengamat dan seorang dapat di sesuaikan dengan tipe itu tetapi dengan kosekuensi di abaikan sifat-sifat khas individualnya.



Daftar Pustaka

Chaplin.J.P. 1981. Kamus lengkap psikologi. PT. Raja grafindo persada. Jakarta
Kholil lur Rochman 2010. Kesehatan mental. STAIN Press. Purwokerto
Surya brata Sumadi. 1982. Psikologi kepribadian. PT. Rajagrafindo Persada., Jakarta